Macan Tutul dan Macan Kumbang : Satu Jenis Hanya Beda Warna
Macan tutul dan macan kumbang, satu jenis yang masih banyak orang menganggapnya sebagai spesies yang berbeda.
Macan kumbang hanyalah nama sehari-hari yang diberikan untuk variasi warna melanistik macan tutul dan berasal dari nama genus, Panthera.
Bulu macan kumbang yang berubah menjadi hitam tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik.
Melanisme (sebuah kata Yunani yang berarti pigmen hitam) adalah perkembangan berlebihan dari melanin pigmen berwarna gelap pada kulit atau pelengkapnya dan merupakan kebalikan dari albinisme.
Jika dicermati, warna pada macan kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Terdapat totol atau kembangan berbentuk bintik-bintik berwarna lebih gelap dibanding bulu dasarnya yang berwarna hitam mengkilat.
Pola bintik-bintik gelap tersebut lebih mudah diamati saat di bawah cahaya terang. Karena merupakan spesies yang sama, antara macan tutul biasa dengan macan kumbang dapat melakukan perkawinan dengan anak yang dihasilkan terkadang berwarna tutul dan terkadang hitam.
Baik macan tutul ataupun macan kumbang, merupakan kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Macan Tutul merupakan spesies yang sangat mudah beradaptasi, punya toleransi terhadap variasi iklim dan makanan. Selain itu juga lebih toleran dari pada harimau loreng pada temperatur ekstrim dan lingkungan yang kering.
Di Jawa Tengah, macan tutul banyak ditemukan di kawasan hutan pinus. Keberadaan macan tutul yang lebih banyak di hutan pinus dibandingkan dengan tipe hutan yang lain diduga disebabkan hutan pinus memiliki karakteristik habitat yang sesuai dengan kebutuhan hidup macan tutul.
[wpr93]
Referensi :
Guanawan, Hendra., Lilik B. P., Ani M., dan Agus P. K. 2012. Sebaran Populasi dan Seleksi Habitat Macan Tutul Jawa di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 9 No. 4 : 323-339.
Santiapillai, C. dan Ramono W. S. 1992. Status of The Leopard in Java, Indonesia. Tigerpaper Xix: 1-5.